Karena POLITIK Banyak Spanduk TOLAK Sholatkan Jenazah
Berita Rainy Blog - Kenapa politik di Indonesia terkesan sangat jelek dan sangat bersifat kecurangan sampai Melibatkan Agama hanya untuk Kemenangan.
Karena POLITIK Banyak Spanduk TOLAK Sholatkan Jenazah |
Terlihat dengan jelas apa yang telah tertera di spanduk spanduk yang terpampang jelas berada di beberapa masjid atau musholla yang ada di beberapa daerah di DKI Jakarta. Pertarungan macam apa ini kalau begitu caranya apakah harus mencampuri Agama dengan Politik hanya untuk menggapai kemenangan.
Pertanyaan itu akan di jawab oleh Pak Anies nanti namun sebelumnya kami akan menanyakan beberapa hal kepada salah satu musholla yang telah menolak untuk mensholatkan jenazah nenek Hindun yang menutup usia 78 tahun itu.
Neneng yang sebagai anak memberikan beberapa keterangan kepada kami tentang bagaimana asal mulanya sampai musholla tidak mau mensholatkan jenazah nenek Hinun yang telah ketahuan mencoblos Paslon no 2 pada periode pertama beberapa waktu lalu.
Jenazah nenek Hindun yang berusia 78 tahun ditelantarkan oleh masyarakat sekitar. Sebab, sang nenek yang sudah tak bisa berjalan sejak lama itu memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat saat Pilkada DKI putaran pertama.
Menurut keterangan Neneng, anak nenek Hindun, usai ibunya yang bernama Hindun bin Raisman itu mencoblos Ahok-Djarot, keluarganya menjadi pergunjingan. Neneng adalah putri bungsu Hindun.
"Kami ini semua janda, empat bersaudara perempuan semua, masing-masing suami kami meninggal dunia, kini ditambah omongan orang yang kayak gitu, kami bener-bener dizalimi, apalagi ngurus pemakaman orangtua kami aja susah," ujar Neneng, anak nenek Hindun, di kediamannya, Jalan Karet Raya II, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat 10 Maret 2017.
Menurut keterangan Neneng, anak nenek Hindun, usai ibunya yang bernama Hindun bin Raisman itu mencoblos Ahok-Djarot, keluarganya menjadi pergunjingan. Neneng adalah putri bungsu Hindun.
"Kami ini semua janda, empat bersaudara perempuan semua, masing-masing suami kami meninggal dunia, kini ditambah omongan orang yang kayak gitu, kami bener-bener dizalimi, apalagi ngurus pemakaman orangtua kami aja susah," ujar Neneng, anak nenek Hindun, di kediamannya, Jalan Karet Raya II, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat 10 Maret 2017.
Pilu Dan Sedih mendengar perkataan dari neneng yang sendiri mengaku tidak habis mikir kalau Indonesia saat ini telah berubah, Dan hanya di Indonesia jugalah Memilih pimpinan itu harus berdasarkan agama apa yang di anut bukan lagi dari kebenaran bekerjanya.
Di sisi lain Ustadz Syafii menjelaskan kalau pada waktu itu memang Musholla sedang sepi dan tidak ada warga yang memiliki keinginan untuk mensholatkan Jenazah nenek Hindun, Jadinya Ustadz Syafii melakukan sholattan di rumah nenek Hindun saja.
Namun berbeda dengan keinginan dari sang anak yang mengatakan bahwa kami anak anak sendiri serta cucu cucu saja sudah cukup ramai untuk mensholatkan jenazah nenek hindun, Kenapa juga tidak boleh ke Musholla?. Alasan pak ustadz Syafii sangat tidak masuk akal sekali.
Lantas bagaimana dengan pernyataan dari ANIES BASWEDAN mengenai perihal masalah nenek hindun itu?.
Paslon no 3 Anies Baswedan ketika di tanya mengenai jenazah nenek hindun yang tidak di perbolehkan memasuki musholla untuk di sholatkan dia hanya berkata, Tidak.. Tidak.. Nanti akan saya berikan tertulis masalah itu. What?? why be like that? anda itu Paslon no 3 dan tidak ingin memberikan konfirmasi kepastian kepada media.
Tidak seperti pak Ahok yang memang sengaja datang ke rumah nenek hindun untuk mengetahui kebenaran yang terjadi antara Musholla dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pak Ahok mendengarkan dengan jelas apa yang di katakan oleh Neneng yang merupakan salah satu anak dari nenek hindun.
Kembali lagi kami bertanya kepada Ustadz Syafii dan kembali di bantah lagi dengan perkataan balasan yang lebih keras yang berbunyi "Masya Allah, jahat benar. Siapa bilang kayak gitu? Perkaranya itu bukan karena milih Ahok. Bukan enggak disalatin, saya yang ngimami, saya yang bantu talqinkan 24 jam sebelum nenek (Hindun) meninggal," kata Syafii.
Menurut saya sendiri selaku admin dari blog Rainy Blog, Kalau Ustadz mengatakan seperti itu lantas kenapa masih ada SPANDUK Bertuliskan Menolak Mensholatkan Jenazah Pendukung & Pembela PENISTA AGAMA tepat di depan rumah Ustadz Syafii?.
Kenapa Seorang Ustadz tidak mau mengatakan hal sejujurnya dan malah mengatakan kebalikkan dari kenyataan yang ada telah kami lihat sendiri di lapangan.
0 comments:
Post a Comment