Rainy Blog - Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh petugas personil Polsek Medan Area kepada Fauzan, operator warnet Bloody yang berada di Jalan Menteng Raya menjadi sorotan khusus bagi Kapolsek Medan Area, Komisaris M Arifin.
Penganiayaan "Polisi" |
Kapolsek Medan Area masih menyelidiki kasus penganiayaan yang dilakukan oleh seorang "polisi" kepada operator warnet Bloody yang bernama Muhammad Syarizan alias Fauzan. Dia mengatakan bahwa dia masih belum mendapatkan nama dari personil yang melakukan tindakan penganiayaan tersebut. Pastinya akan ada sanksi tegas yang akan diberikannya kepada personil yang melakukan hal itu.
Fauzan yang menjadi korban dari tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh polisi ini rupanya sudah tidak berada diwarnet Bloody. Fauzan meminta ijin untuk pulang setelah dirinya dianiaya oleh polisi yang merupakan salah satu personil dari Polsek Medan Area.
Salah seorang operator warnet bernama Max mengaku tidak tahu dimana keberadaan Fauzan, karena dia sendiri belum lama mengenal Fauzan. Dia menjelaskan bahwa setelah dia melihat video di youtube yang diunggah oleh pemilik warnet Bloody, dia tidak berani untuk memberikan keterangan mengenai kejadian yang menimpa Fauzan karena dia pun masih baru menjadi operator warnet.
Dia menyatakan bahwa pihaknya masih mencari informasi lengkap mengenai kasus penganiayaan tersebut. Namun dia belum bisa menjabarkan secara lengkap apa yang menjadi sebab petugas polisi yang disebut memiliki insial JMS ini melakukan penganiayaan terhadap Fauzan.
Dia menghimbau agar masyarakat sabar dalam menanggapi hal ini. Apabila memang terbukti bahwa personel berinsial JMS bersalah, maka dia akan menyerahkan masalah ini ke Propam Polresta Medan untuk ditindaklanjuti.
0 comments:
Post a Comment