Kurs Rupiah Melawan Us Dollar benar benar melemah di tahun 1998 ketika krisis moneter terjadi dan ketika itu Presiden Soeharto juga lengser dari jabatan Presiden.
Ketika itu Habibie lah yang naik menggantikannya menjadi presiden sementara menggantikan Presiden Soeharto.
Presiden Soeharto Menyerahkan Jabatan Ke B.J Habibie |
Pak Habibie sejak di angkat menjadi presiden sementara langsung bekerja keras untuk bertahan melawan tekanan Us Dollar yang semakin tinggi kalau tidak salah sampai ke angka Rp. 16.800 / 1 USD.
Berbagai cara di lakukan olehnya supaya Rupiah dapat kembali menguat bertahan dari USD.
Bapak Habibie juga tidak luput dari Intervensi ekonomi yang di paksakan oleh International Monetary Fund ( IMF ).
Lembaga moneter ini memaksa Indonesia agar menghapus kebijakan subsidi, terutama BBM dan TDL. Tapi ditolak oleh Habibie.
Waktu itu Habibie tetap tidak mau menaikan harga BBM dan tetap mempertahankan harga BBM Subsidi yang di keluarkan oleh pemerintah namun hal ini mendapatkan Kritik tajam dari IMF.
Berbagai kebijakan juga di lakukannya untuk mempertahankan masyarakat Indonesia agar tetap bisa mendapatkan harga bersubsidi dari pemerintah.
UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat dan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di sahkan oleh Pak Habibie
Menurut Analis Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono, upaya yang di lakukan oleh Habibie ini cukup berhasil karena Habibie tidak menganut sistem pasar bebas hingga membuat dolar berhasil ditekan.
Baca Juga : Pria Hanyut di Kali Jalan Menteng Raya
Upaya yang di lakukan oleh Habibie ini cukup sukses karena rupiah terus menguat terhadap Dollar.
Bapak B.J Habibie ternyata mampu mempertanggung jawabkan laporannya di hadapan MPR yang pada saat itu USDollar telah turun hingga ke angka Rp. 6.500 / 1 USD.
Namun setelah dari pak Habibie sampai sekarang ini belum ada lagi yang mampu menurunkan harga tekanan USD.
Baca Juga : Ustaz Abdul Somad Mengaku Di Ancam Dan Diintimidasi
Kurs Rupiah Melawan Us Dollar akan Tetapi perbedaan di jaman nya B.J Habibie dan di jamannya Jokowi ini sangat terlihat dari berbagai data yang ada.
Meskipun US Dollar melambung tinggi, Indonesia tidak akan terlihat banget dampaknya, Kenapa?.
Di karenakan bahwa saat ini bukan hanya Indonesia saja yang terkena dampak seperti ini, Beberapa negara di luar sana juga terkena dampak seperti di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment