Banjir Yang Melanda Warga Medan, Siapakah Yang Salah

Banjir Yang Melanda Warga Medan, Siapakah Yang Salah, Ketika pertanyaan di tanyakan oleh warga Medan.

Banjir Yang Melanda Warga Medan, Siapakah Yang Salah
Banjir Yang Melanda Warga Medan, Siapakah Yang Salah

Banjir Yang Melanda Warga Medan, Siapakah Yang Salah itu adalah pertanyaan rumit untuk pemkot medan menjawabnya, Namun Jawaban terbaik datang dari Pak Walikota Medan Dzulmi Eldin yang meminta maaf atas kebanjiran yang terjadi di beberap ruas di kota medan.


Walikota Medan, Pak Dzulmi Eldin mengatakan dirinya telah pergi ke jalan Imam Bonjol dan Jalan Sudirman yang kabarnya terkena banjir, pak walikota ke sana karena tempat itu adalah tempat pertama kali nya terjadi kebanjiran di kota medan ini.

ini lubang inlet jalannya tersumbat dan tertutup, akibatnya air hujan tidak dapat mengalir menuju drainase. Selain tertutup, saluran drainase juga banyak tersumbat sampah dan sendimentasi. "Pak Kadis, turunkan peralatan dan petugas untuk atasi lubang inlet dan drainase, kalau tidak tersumbat dan sendimentasi genangan air tak terjadi," kata Eldin.

Kemarin itu saya mendapatkan laporan dari BMKG Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang mengeluarkan peringatan dini cuaca di sekitar Sumatera utara dan yang paling berpotensi hujan tinggi itu yah di sini di Medan.



Jadi tadi saya sudah meminta seluruh camat untuk mengerahkan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum “Bagi camat dan lurah yang wilayahnya di lintasi sungai, saya minta siaga penuh, Apabila air sungai meluap, segera lakukan upaya penyelamatan bekerja sama dengan OPD terkait. Jangan sampai saya dengar ada warga yang menjadi korban banjir tidak dilayani dengan baik,” tegas Eldin.

Pemko Medan, lanjut dia, terus bersinergi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk melakukan normalisasi sungai. Salah satu sungai yang saat ini dinormalisasi adalah Sungai Sikambing. Tapi, semua upaya tidak akan maksimal apabila tidak didukung penuh masyarakat. "Dukungan itu dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di parit dan sungai,” imbuh dia.

Baca Juga : Ibu Ibu Harus Tahu Bahaya Menyusui Dengan Berganti Payudara


 Hasil pemantauan wilayah rawan banjir Kota Medan dan Laporan Tinggi Muka Air Daerah Aliran Sungai (TMA-DAS) Kota Medan oleh TRC-PB BPBD Kota Medan menyatakan, sepanjang Jalan Starban, Jalan Karya Kasih, Karya Dharma, Lingkungan IV-V, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, ketinggian air sekitar 60 sentimeter menggenangi rumah warga.

Diperkirakan rumah yang terendam sebanyak 12 Kepala Keluarga. Kemudian, seputaran jembatan Jalan Karya Bersama (Panegara), debit air masih tinggi dan berarus sangat deras. Di Jalan Luku Gang Bersama Lingkungan III, Kuala Bekala Medan Johor, air setinggi 70 sentimeter menggenangi rumah.

Baca Juga : Sayembara Hadiah 50 Juta


Warga mengungsi ke Masjid Al Mutaqen dan masih bertahan di posko pengungsian. Jalan Starban Gang Bilal, Lingkungan 10, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, diperkirakan rumah warga yang terendam sebanyak 20 rumah. Jalan Mantri Lingkungan III-IV, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, warga masih bertahan di posko pengungsian Di Jalan Karya Sejati Gang Keluarga Lingkungan V, Medan Polonia, petugas melakukan evakusi terhadap 12 warga. Kemudian, di Jalan Pamen, Lingkungan III, Gang Napindo dan Lingkungan VII, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Medan Baru, ketinggian air mencapai 150 hingga 180 sentimeter.

Rumah terdampak di Lingkungan II Gang Napindo bertambah menjadi 10 rumah atau 12 KK. Di Lingkungan VII ada 20 Rumah atau 30 KK dan satu gereja. "Warga mengungsi di Posko Keltana, jumlahnya sekitar 150-an orang Air juga tinggi, sepinggang orang dewasa di Jalan Kejaksaan-Kebun Bunga, Kelurahan Petisah Tengah," kata Koordinator Lapangan yang juga Manager Pusdalops-PB BPBD Kota Medan, M Yunus, Minggu siang. Yunus menyebutkan, Jalan Karya April, Lingkungan VII, Kelurahan Sari Rejo, Medan Johor, warga yang mengungsi sebanyak 20-an orang atau 4 KK.

Posko pengungsian warga yang di pusatkan di Masjid Al Mutaqen membuka dapur umum lapangan dengan petugas dapur umum dari kelurahan 13. Pengungsian terpusat di kantor lurah Sei Mati. "Area terdampak banjir luapan semakin menyusut karena berangsur-angsur surut.

Personel masih bertahan di lokasi untuk pemantauan lanjutan," kata dia. Rendam tiga kecamatan Banjir juga melanda wilayah tetangga Kota Medan yaitu Kota Binjai. Laporan Kebencanaan Pusdalops BPBD Kota Binjai, Sumatera Utara menyatakan, banjir menggenangi tiga kecamatan, yaitu Binjai Kota, Binjai Timur dan Binjai Selatan.

Di Simpang Kramat Kelurahan Pujidadi, Kecamatan Binjai Selatan, ada tujuh KK yang terdampak. Di Jalan Gunung Jaya Wijaya Lingkungan X Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan sebanyak 14 KK. Begitu juga di Jalan Jambi Lingkungan V Kelurahan Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan Sebanyak 20 KK terdampak dan yang Paling banyak itu di Kelurahan Setia Lingkungan I-VI Kecamatan Binjai Kota sebanyak 350 KK, Di Kelurahan Mencirim Lingkungan I dan II Kecamatan Binjai Timur, ada 155 KK yang terdampak.

"Total yang terdampak banjir diperkirakan berjumlah 546 KK di tiga kecamatan itu. Untuk ketinggian banjir sekitar lutut sampai pinggang orang dewasa," kata Surya, dari BPBD Kota Binjai.
Share on Google Plus

About Unknown

You Never Know How Strong You Are Until Being Strong Is The Only Choice You Have "ONLY GOD CAN JUDGE ME".
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment